Sabtu, 03 Mei 2014

Fungsi Resistor Dalam Rangkaian Listrik Dan Macam-macamnya


Fungsi Resistor Dalam Rangkaian Listrik Dan Macam-macamnya


Fungsi resistor adalah komponen pada rangkaian elektronika yang berhubungan dengan arus listrik. Dalam rangkaian elektronika merupakan gabungan berbagai elemen, misalnya seperti power supply, doida, dinamo dan sebagainya. Salah satu komponen yang berperan untuk menghambat arus listrik adalah resistor. Arus listrik yang digunakan pada barang elektronik harus dialirkan sesuai dengan kebutuhan, sehingga tidak mencederai pemakai.

Fungsi Resistor

Fungsi resistor digunakan dalam rangkaian dasar elektronika untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang ke mengalir pada komponen elektronika tersebut. Cara kerja resistor berlandaskan hukum Ohm (V = IR) , yang berarti komponen elekronika ini menahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian, seperti terminal pada dua buah komponen elektronik dan menghasilkan tegangan pada terminal yang berbanding lurus dengan arus listrik.

Berbeda dengan alternator yang mengandung unsur kutub negatif dan positif, resistor tidak memilikinya. Karakteristik utamanya adalah adanya resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan power rating. Satuan besarnya resistensi dilambangkan dengan simbol Ω(Omega) yang bersifat resistif.

Kemampuan sebuah resistor di lihat dari seberapa besar nilai resistansinya terhadap arus listrik, yaitu :
  • Makin besar resistansi resistor maka arus yang di hambatpun besar, sehingga fungsi resistor terhadap arus listrik akan semakin sedikit di keluarkan 
  • Semakin kecil resistensi kapasiotor akan membuat arus yang di hambat juga kecil, sehingga arus yang dikeluarkan menjadi lebih besar. 
Fungsi Resistor Dalam Rangkaian Listrik

Penggunaa resistor adalah yang paling banyak dalam berbagai rangkaian listrik, karena fungsi resistor yang menahan arus listrik agar penggunaan listrik sesuai dengan kebutuhan, seperti berikut :
  • Memperkecil tegangan listrik (potensial) 

Pemasangan sebuah resistor dapat mempengaruhi penurunan pengunaan tegangan listrik. Misalnya sebuah motor listrik bertegangan 6 volt akan menggunakan aki 12 volt. Maka dapat diberi transistor dengan perhitungan :

Bila motor listrik memiliki tahanan dalam sebesar 3 ohm, maka untuk memperoleh potensial 6 volt harus memasang tahanan sebesar 3 ohm pada accu 12 volt.
  • Membagi tegangan listrik 

Penggunaan resistor dapat membagi tegangan listrik pada sebuah sumber listrik misalnya genset. Asalkan pembagian tegangan listrik ini, dayanya sama dengan tegangan dari sumbernya.
  • Pembangkit frekuensi tegangan tinggi dan juga rendah dengan bantuan transistor dan kapasitor. 
Macam-macam Resistor
Fungsi resistor yang digunakan dalam sebuah rangkaian listrik dapat disesuaikan dengan macam-macam resistor berikut ini sesuai kebutuhan, yaitu :

1. Resistor tetap

Fungsi resistor tetap memiliki nilai resistensi (tahanan) yang tetap dan tidak dapat si rubah. Pada umumnya bentuk resistor tetap relatif kecil yang berbentuk bulat panjang, segi empat dan lain-lain.

2. Resistor tidak tetap manual

Perbedaan dari resistor tetap taitu resistor tidak tetap yang nilai tahanannya dapat diubah. Resistor ini juga sering disebut :
  • Potensiometer : Cara mengubahnnya dengan memutar gagangnya 
  • VR (Variable Resistor) atau trimpot (trimeter potensio) 

3. Resistor tidak tetap otomatis

Resistor yang dapat diubah nilainya secara otomatis, misalnya jika terkena cahaya atau panas. Contohnya :
  • NTC (Negative Temperature Cooficient) : resistor yang akan berubah mengecil nilai hambatannya jika terkena panas 
  • LDR (Light Dependence Resistor) : resistor yang akan berubah mengecil nilai hambatannya jika terkena cahaya 

Pemanfaatan fungsi resistor dapat digunakan untuk cara menghemat listrik di rumah. Dan juga dapat digunakan untuk pembagi tegangan pada pembangkit listrik di pedesaan yang hanya memiliki sedikit pasokan listrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar