Sabtu, 03 Mei 2014

Pengertian dan Fungsi Rangkaian Amplifier


Pengertian dan Fungsi Rangkaian Amplifier

Jika membahas mengenai Rangkaian Amplifier atau yang sering kita sebut ampli maka tidak lepas dari benda benda elektronik di sekitar kita, tapi kebanyakan orang tidak mengetahui apa itu ampli dan digunakan untuk apa, ampli atau lebih lengkapnya pengertian rangkaian amplifier adalah suatu rangkaian atau circuit yang terbentuk secara terartur dan saling tersambung satu dengan yang lainya pada papan elektro, fungsi rangkaian amplifier ini adalah untuk memberikan daya atau menguatkan daya arus listrik lebih stabil dan dapat dianalogikan sebagai pembangkit listrik sederhana.

Contoh kasus yang diambil di sini adalah Audio/Speaker Computer, karena fungsi dari Rangkaian Amplifier itu sendiri dapat menguatkan listrik atau watt yang masuk kedalam Audio/Speaker setelah melewati rangkaian ini dengan berbagai jenis kabel, oleh karena itu mengapa suara sound dapat di geber hingga keras jika di pikir listrik yang masuk pada sound tersebut hanya 10 watt(contoh) dan dapat mengeluarkan output sekitar 2000 watt. Elektronik yang dipasangkan dengan Ampli maka kekuatan tegangan listriknya bisa mencapai 40 samapi 100 kali lipat dari listrik masukan. Rangkaian amplifier dapat dihitung mengenai rumus

Tegangan Listrik = Gain (DB)
Rumusnya
(G(dB)=10log(Pout/Pin))
Rangkaian Amplifier

Tipe Rangkaian Amplifier berbeda beda pada setiap elektronik, berikut ada 4 Tipe Rangkaian Power Amplifier yang sering digunakan pada umumnya

Power Amplifier BTL (Bridge Transformer Less)
Rangkaian Amplifier ini bekerja dengan cara mengabungkan 2 unit rangkaian amplifier OTL dan OCl, penguat suara sebagai beban di hubungkan dengan rangkaian amplifier secara bridge yang bertujuan untuk menguatkan audio dengan aliran yang berbeda secara terpisah, sehingga di peroleh suatu penguat tegangan yang lebih besar. Berbeda dengan fungsi power supply pada umumny, pada Power Amplifier BTL setiap kutupn pengeras suaranya masing-masing di hubungkan dengan rangkaian amplifier yang lainya dengan cara dipisah.

Power Amplifier OCL (Output Capasitor Less)

Amplifier jenis ini merupakan jenis amplifier tanpa kopling tambahan. Kopling tambahan yang di maksud adalah OCL mampu berdiri sendiri sebagai kapasitor terakhir untuk mengeluarkan suara Power langsung menghubungkan output ke Output speaker. Dalam berbagai jenis Ampli, fungsi kapasitor ini cukup vital dan penting untuk rangkaian listrik. Rangkaian Amplifier OCL memiliki respon frekuensi yang lebar, sehingga semua jarak frekuensi dapat diakomodir sendiri dengan baik. Kelemahan dari OCL ini tidak tahan lama dan apabila terjadi kerusakan pada circuit maka pengeras suara juga akan rusak (Konsleting).

Power Amplifier OTL (Output Transformer Less)

Amplifier jenis ini mengunakan kopling dalam pengeras suaranya tanpa di bantu transformasi dari rangkaian yang lainya, OTL dapat berdiri sendiri hanya mengunakan kopling.

Power Amplifier OT (Output Transformer)

Power ini merupakan jenis amplifier yang menggunakan kopling sendiri pada tambahan sebuah transformer OT yang di gunakan untuk menghubungkan rangkaian penguat akhir dengan beban pengeras suaranya . Power Amplifier jenis OT ini lebih baik dari pada saudaranya (Output Capasitor Less) OCL karena power jenis ini jika terjadi kerusakan tidak akan merusak pengeras suaranya dikarenakan memiliki jalur circuit yang pendek (Short Circuit).

Proses Rangkaian Amplifier

Di dalam Rangkaian Amplifier juga terdapat alat pengeras suara yang harus melewati 2 tahap dalam pemrosesannya

Bagian Penguat signal Tegangan

Bagian ini yang banyak menggunakan susunan transistor darlington semuanya tersusun dalam papan circuit atau PCB dimana semua komponen di solder menjadi satu dan saling berhubungan satu dengan yang lainya.

Bagian Penguat Arus

Tempat tersendiri untuk meletakkan susunan transistor paralel dan masing-masing transistor berdaya besar akan menggunakan sirip pendingin untuk membuang panas ke udara. Selain itu fungsi resistor untuk menghambat dan aliran listrik menjadi cukup penting disini agar tidak terjadi konsleting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar